Home ยป Indikasi Harga Saham Batu Bara Bakal Meroket Seiring Kenaikan Harga Acuan

Indikasi Harga Saham Batu Bara Bakal Meroket Seiring Kenaikan Harga Acuan

Harga saham batu bara terpantau berada di zona hijau selama perdagangan sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi seiring dengan menguatnya harga acuan batu bara, yang menjadi pendorong utama bagi investor untuk meningkatkan minat mereka terhadap saham-saham di sektor ini.

Harga batu bara Newcastle untuk Agustus 2024 mencatat kenaikan sebesar 3,4 persen dalam lima hari terakhir, dari USD 134,4 per ton menjadi USD 139,1 per ton.

Menurut laporan terbaru dari International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara diekspektasikan akan tetap stabil atau tidak mengalami penurunan pada tahun 2024. Hal ini didukung oleh proyeksi peningkatan konsumsi dari dua negara besar, yaitu China dan India.

Gelombang panas yang melanda berbagai wilayah di India diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan listrik hingga 8 persen pada tahun ini. Sementara itu, permintaan dari China juga diproyeksikan naik sebesar 6 persen, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan energi yang terus meningkat.

Namun, meskipun harga saham batu bara mengalami kenaikan, rata-rata volume transaksi harian justru mengalami penurunan. Volume transaksi harian merosot 5 persen menjadi 16,48 miliar saham dari 17,41 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian juga tersungkur 8,23 persen menjadi Rp 9,6 triliun dari Rp 10,46 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan aksi beli saham senilai Rp 754,87 miliar selama sepekan terakhir. Namun, sepanjang tahun 2024, investor asing masih membukukan penjualan saham sebesar Rp 2,78 triliun.

Faktor lain yang mempengaruhi pergerakan pasar harga saham batu bara adalah perlambatan ekonomi, terutama di China. Pada awal pekan lalu, data menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal II 2024 tumbuh sebesar 4,7 persen year-on-year (YoY), turun dari kuartal I 2024 yang mencapai 5,3 persen YoY.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sentimen pasar, termasuk pada saham-saham di sektor batu bara.

Dengan dinamika yang ada, para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan harga acuan batu bara dan tren permintaan dari negara-negara utama konsumen batu bara. Selain itu, perhatian terhadap kondisi ekonomi global, khususnya di China, akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah pergerakan saham-saham di sektor ini.

Demikian informasi seputar potensi kenaikan harga saham batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.