Indonesia terus mempertahankan konsumsi batu bara yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, meskipun tren global menunjukkan penurunan penggunaan bahan bakar fosil ini, terutama di negara-negara seperti Australia. Berdasarkan data Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI/ICMA), penurunan konsumsi batu bara di Australia belum memberikan dampak signifikan terhadap pasar Indonesia.
Plt Direktur Eksekutif APBI, Gita Mahyarani menegaskan bahwa meski Australia sedang melakukan transisi energi dengan memangkas bauran energi fosil dalam ketenagalistrikan mereka, hal ini belum berimbas pada sektor batu bara Indonesia.
“Penggunaan batu bara untuk pembangkit di Australia memang turun hingga di bawah 50% dalam dua pekan terakhir. Namun, ini tidak memengaruhi stok dan harga batu bara di Indonesia,” jelas Gita.
Transisi energi yang tengah berlangsung di Australia membuat pangsa pembangkit listrik berbasis batu bara turun drastis dari 87% pada 2006 menjadi 56% pada 2023.
Energi angin dan matahari kini menyumbang sekitar 31% dari total output listrik Australia. Kendati demikian, Gita menekankan bahwa konsumsi batu bara di Indonesia, terutama untuk sektor industri dan pembangkit, masih relatif stabil. Ekspor batu bara Indonesia juga tidak terpengaruh oleh penurunan konsumsi di Australia.
Gita mencatat bahwa Indonesia lebih banyak mengekspor batu bara termal ke China dan Jepang, berbeda dengan Australia yang lebih fokus pada ekspor batu bara kokas. “Pada Juli, Indonesia mengekspor 18,80 juta ton batu bara ke China dan 2,4 juta ton ke Jepang. Ini menunjukkan stabilitas pangsa pasar Indonesia,” ujarnya.
Harga batu bara di pasar global memang sempat berfluktuasi, dengan harga tertinggi tercatat mencapai USD 150 per ton pada Agustus 2024. Namun, kabar penurunan konsumsi batu bara di Australia hanya memberi sedikit sentimen negatif terhadap harga batu bara di pasar internasional, tanpa memengaruhi konsumsi dalam negeri Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia tetap menjadi pemain utama dalam industri batu bara global, meskipun banyak negara mulai mengurangi ketergantungan pada bahan bakar ini.
Demikian informasi seputar kondisi konsumsi batu bara di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.