Perusahaan energi global terkemuka, Eni meraih persetujuan penting dari otoritas Indonesia untuk rencana pengembangan migas di Kalimantan Timur. Proyek pengembangan migas ini mencakup pengembangan lapangan Keng North dan Kehem, yang bertujuan untuk menciptakan pusat produksi baru di Cekungan Kudei, dikenal sebagai Northern Hub. Persetujuan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memperkuat kehadiran Eni di sektor energi Indonesia.
Proyek pengembangan migas tidak hanya melibatkan lapangan Keng North dan Kehem, tetapi juga mencakup perpanjangan izin IDD Kanal dan Rabak selama 20 tahun. Dengan persetujuan ini, Eni berencana membangun produksi gas dan kondensat di wilayah tersebut, dengan kapasitas mencapai 2 miliar kaki kubik per hari (bcf/d) gas dan 80.000 barel per hari (bbl/d) kondensat minyak.
Hasil produksi ini akan disalurkan untuk pasar domestik dan internasional, memanfaatkan fasilitas yang ada seperti kilang LNG Bontang dan unit produksi terapung (FPU) Jangkrik.
Proyek pengembangan migas direncanakan untuk mengoptimalkan potensi gas dari penemuan Keng North, yang diperkirakan memiliki cadangan sebesar 5 triliun kaki kubik (tcf) gas dan 400 juta barel (mbpbl) kondensat. Eni juga mengantisipasi pengembangan lapangan Gehem, yang diperkirakan memiliki cadangan sebesar 1,6 tcf gas.
Gas dari lapangan-lapangan ini akan dimurnikan di atas kapal FPSO, kemudian disalurkan ke fasilitas penerima di darat, termasuk Terminal Chandan dan jaringan pipa Kalimantan Timur. Sebagian gas akan dicairkan di fasilitas LNG Bondang, sementara kondensat akan disimpan di FPSO sebelum dikirim dengan kapal tanker.
Selain itu, Eni juga mendapatkan persetujuan untuk pengembangan lapangan Gendalo&Gandang, yang akan memungkinkan produksi gas Zangrik hingga 750 MMscf/d untuk diperpanjang setidaknya selama 15 tahun.
Pengembangan ini merupakan bagian dari kemitraan strategis antara Eni dan SKK Migas, mencakup lapangan Merak Timur dan Maha. Upaya ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang besar terhadap kandungan lokal, sekaligus meningkatkan pemanfaatan kapasitas yang ada di kilang LNG Bontang.
Selama 4-5 tahun ke depan, Eni berencana melanjutkan kampanye pengeboran di dalam blok yang dioperasikan di Cekungan Gudei untuk mengeksplorasi potensi lebih dari 30 tcf gas. CEO Eni, Claudio Descalzi menyatakan bahwa persetujuan otoritas Indonesia terhadap proyek pengembangan migas ini adalah tonggak penting yang sejalan dengan strategi dekarbonisasi dan keamanan energi Eni.
Demikian informasi seputar proyek pengembangan migas oleh Eni. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.