Indonesia telah berhasil mencapai sebuah prestasi yang sangat luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di negaranya. Menurut Bank Dunia, kemiskinan ekstrem di Indonesia turun dari 19% pada tahun 2002 menjadi hanya 1,5% pada tahun 2022, sebuah angka yang sangat menjanjikan dan menggembirakan.
Bank Dunia merilis laporan berjudul “Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security” yang mengukur kemiskinan ekstrem dengan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP), yang mana diartikan sebagai hidup dengan penghasilan kurang dari US$1,90 per hari. Dalam laporannya, Bank Dunia menyebutkan bahwa penerapan kebijakan fiskal pemerintah Indonesia berkontribusi besar terhadap pengurangan kemiskinan ekstrem dan ketidaksetaraan pendapatan.
Namun, Bank Dunia juga menyarankan agar Indonesia meningkatkan perlindungan sosialnya, termasuk bantuan sosial dan asuransi, serta inklusi finansial, seiring dengan melakukan investasi yang berkelanjutan pada infrastruktur untuk memitigasi dampak guncangan di masa mendatang.
Target Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia menjadi 0% pada tahun 2024, adalah sebuah tantangan yang besar dan menantang. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah.
Sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Namun, kita juga harus terus berusaha untuk memperbaiki ketimpangan antarwilayah, memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, meningkatkan efektivitas program, dan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai tujuan mulia ini. Mari bersama-sama berjuang untuk lebih baik, izsejahtera dan memusnahkan kemiskinan ekstrem di Indonesia!