Permodalan Nasional Madani (PNM) telah meraih prestasi gemilang dengan memborong tidak kurang dari 5 penghargaan bergengsi sekaligus. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya luar biasa PNM dalam memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Penghargaan yang diakui antara lain adalah TOP GRC (Governance, Risk & Compliance) & Performance Excellence Award 2023 dengan kategori The Best GRC for Corporate Risk Management 2023 (Layanan Keuangan) dan The Best CEO For GRC Excellence 2023.
Tak hanya itu, PNM juga meraih penghargaan sebagai The Best Chief Risk Management & Compliance Officer 2023 dalam acara yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta pada hari Rabu (30/8). Penghargaan juga diberikan dalam kategori Program Pemberdayaan UMKM, serta Indonesia Best Business Transformation 2023 yang memperoleh predikat ‘very good’ dari SWA Media Network.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengungkapkan bahwa PNM, sebagai lembaga pembiayaan non-bank, memberikan dukungan melalui pembiayaan ultra mikro dengan plafon mulai dari Rp 2 juta kepada individu yang telah melalui proses uji kelayakan tanpa agunan.
Arief menyoroti kekuatan program PNM, Mekaar, yang menerapkan sistem tanggung renteng. Dengan kepercayaan yang dibangun dalam kelompok ultra mikro yang terdiri dari ibu-ibu nasabah, program ini juga menyediakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.
Lebih lanjut, Arief menegaskan bahwa PNM mendedikasikan upayanya untuk memberdayakan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Menurutnya, kedua aspek tersebut merupakan dua sisi dari mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
Tidak lepas dari penghargaan yang diperoleh, Arief menekankan peran teknologi digital yang dimainkan oleh pelaku usaha. Saat ini, nasabah Mekaar PNM mendapatkan pembiayaan tanpa uang tunai (cashless) dan aktif terlibat dalam program pelatihan pemasaran digital dan pencatatan usaha secara digital.
Arief juga memaparkan sejarah transformasi bisnis yang dilakukan oleh PNM sejak tahun 1999, yang meliputi pembangunan produk ULaMM, Mekaar, dan transformasi digital industri 4.0. Hasil dari transformasi ini tidak hanya terlihat dari peningkatan jumlah nasabah, tetapi juga dalam peningkatan keterampilan perempuan prasejahtera.
“Hasil transformasi kami salah satunya jadi perusahaan group lending terbesar di dunia melewati Grameen Bank di Bangladesh. 14,7 juta nasabah Mekaar jadi bukti sukses transformasi PNM. Tidak hanya transformasi bisnis, namun komitmen PNM untuk pemberdayaan nasabah dalam pembiayaan dan pendampingan selalu kami perkuat,” ungkap Arief.
Di sisi lain, Arief menambahkan bahwa PNM juga berkomitmen pada peningkatan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan standar ISO. Hal ini juga tercermin dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Dalam konteks yang lebih luas, Dukungan dari Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menggarisbawahi upaya pemerintah dalam memperkuat kemitraan antara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan memanfaatkan program modal kerja PNM Mekaar, pelaku usaha mikro diharapkan dapat meningkatkan skala usahanya. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kapabilitas pelaku usaha mikro.
Dengan demikian, pencapaian dan penghargaan yang diraih oleh PNM menegaskan peran penting lembaga ini dalam memberdayakan UMKM Indonesia. Melalui transformasi, pembiayaan, dan pendampingan yang holistik, PNM terus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bagi para pelaku usaha mikro di negeri ini.