Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan estimasi total investasi untuk pengembangan Blok IDD (Indonesia Deepwater Development) oleh Eni S.p.A. mencapai sekitar US$14,8 miliar atau setara Rp239,09 triliun. Rincian investasi ini mencakup bagian utara (Northern Hub) dengan proyek Gehem-Geng North senilai sekitar US$11,4 miliar atau Rp171 triliun, serta bagian selatan (Southern Hub) dengan proyek Gendalo-Gandang senilai sekitar US$3,4 miliar atau Rp51 triliun.
Wakil Kepala SKK Migas, Shinta Damayanti menyampaikan bahwa revisi plan of development (POD) untuk pengembangan Blok IDD telah dilaksanakan pada 2024 dengan target onstream pada 2027. Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Eni S.p.A. tidak perlu melakukan revisi POD proyek IDD, mempercepat proses pengembangan setelah hampir satu dekade terkatung-katung.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa Eni S.p.A. mengambil alih proyek IDD dari Chevron Corp. melalui anak usahanya, PT Chevron Pacific Indonesia. Setelah proses negosiasi, Eni tak perlu merevisi POD, memastikan kelancaran proyek di Kutai Basin, Kalimantan Timur.
Proyek pengembangan Blok IDD sempat mengalami ketidakpastian ketika Chevron, pemilik 63% hak partisipasi, mundur dari proyek tersebut. Eni kemudian mengambil alih sebagian PI yang dilepas Chevron, memastikan kelangsungan proyek. Dengan langkah ini, proses pengembangan energi di Blok IDD diharapkan berjalan lancar menuju masa onstream yang dijadwalkan pada 2027.
Demikian informasi seputar pengembangan Blok IDD. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.