Kontraktor Pelaksana PLTU Batang : PLTU Siap Beroperasi 2020

PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) sebagai kontraktor pelaksana pembangunan PLTU Batang menjamin pembangunan PLTU akan selesai dan siap beroperasi tahun 2020 sesuai arahan pemerintah.

Pembangunan PLTU Batang memang sebelumnya terhambat karena masalah pembebasan lahan dan protes dari berbagai pihak mengenai keseimbangan lingkungan.

Namun Presiden Joko Widodo dalam Peresmian Financila Close PLTU Batang di Istana Jakarta 2016 yang lalu menyebutkan semuanya sudah selesai dan pembangunan siap untuk dilanjutkan agar selesai sesuai dengan target tahun 2020.

PT Bhimasena Power Indonesia merupakan perusahaan join venture yang dibangun oleh tiga konsorsium antara Electric Power Development Co. Ltd (J-Power), PT Adaro Power, yang seluruhnya adalah dimiliki Adaro Energy dan Itochu Corporation (Itochu).

Pihak PT BPI sampai saat ini terus mengebut pembangunan proyek tenaga listrik yang digadang-gadang akan menjadi PLTU terbesar di ASEAN.

Sampai saat ini pembangunan sudah mencapai 35% dan dalam tahap pemasangan pondasi awal (upper strucuture) untuk menopang bangunan utama.

Progress kedepanya akan selalu dilaporkan kepada pemerintah dan presiden agar bisa menjadi masukan untuk pembangunan dan secara tidak langsung menjadi pengawasan proyek.

Untuk pembangunan PLTU Batang sendiri bisa dibilang adalah Megaproyek yang baru pertama pemerintah  bekerjasama dengan swasta atau bisa disebut dengan istilah “Public-Private Partnership”.

Pembangunan PLTU Batang menurut anggaran yang disebutkan oleh PT BPI menelan anggaran hingga Rp 54 triliun.

PLTU Batang nantinya akan menjadi salah satu pembangkit listrik yang bisa mamasok pasokan listrik dkiawasan Jawa dan Bali dengan kapasitas 2 x 1.000 megawatt (MW).

Menurut data yang dipaparkan oleh pemerintah melalui kementerian ESDM dan PLN jika proyek PLTU Batang mundur dari target bisa berdampak krisis listrik di Jawa dan Bali.

Inilah yang menjadi konsen pemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan berbagai fasilitas pendukung layanan publik termasuk pembangkit listrik.

Bukan hanya menjadi sumber pasokan tenaga listrik untuk kawasan Jawa-Bali, PLTU Batang nantinya diharapkan akan mampu menjadi serapan lapangan pekerjaan bagi masyrakat sekitar dan Indonesia.