SIG dan Pemusnahan Bahan Perusak Ozon: Langkah Nyata Pelestarian Lapisan Ozon!

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) telah membangun fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) pertama di Asia Tenggara, yang telah beroperasi sejak tahun 2007. Fasilitas ini dikelola oleh Nathabumi, sebuah unit bisnis SIG yang berlokasi di Narogong, Jawa Barat. Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan pelestarian lapisan ozon, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengungkapkan bahwa fasilitas ini merupakan bentuk kontribusi SIG untuk melindungi ozon dengan menggunakan teknologi yang aman dan ramah lingkungan.

Fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon milik SIG ini memiliki izin pengolahan BPO berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. S.88/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2020. Proses pemusnahan BPO dilakukan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat Celsius secara stabil.

Sejak tahun 2007 hingga semester I tahun 2023, Nathabumi telah berhasil memusnahkan sebanyak 103 ton BPO. Melalui langkah ini, mereka berhasil mencegah pelepasan gas rumah kaca setara dengan 220.914 ton CO2 equivalent.

Jenis BPO yang dimusnahkan oleh Nathabumi meliputi senyawa halon yang sering digunakan dalam bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 yang umumnya digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi. Sumber Bahan Perusak Ozon ini berasal dari berbagai sektor industri, termasuk makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga sektor minyak dan gas.

Selain fasilitas pemusnah BPO, Nathabumi juga menyediakan layanan pengelolaan limbah industri berbahaya (B3) maupun Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisis dan laboratorium limbah, serta pengelolaan limbah pengeboran. Semua layanan ini dijalankan dengan pendekatan bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing, yang memanfaatkan suhu tinggi dalam tanur semen untuk memusnahkan limbah dan sampah tanpa meninggalkan residu berbahaya.

SIG mengakui pentingnya pengelolaan limbah dan sampah secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam. Mereka berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs). Hingga saat ini, Nathabumi telah membantu lebih dari 600 perusahaan di Indonesia dalam pengelolaan limbah dan sampah, memberikan dampak positif bagi lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi.

Sebagai informasi, lapisan ozon memiliki peran penting dalam melindungi bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV) matahari, terutama UV-B. Lubang ozon pertama kali ditemukan di Benua Antartika pada awal tahun 1980-an, yang kemudian memicu aksi global untuk pemulihan ozon melalui Protokol Montreal, sebuah perjanjian internasional untuk melindungi lapisan ozon dari zat-zat kimia berbahaya seperti CFC (chlorofluorocarbon). Apa tanggapan Anda soal Bahan Perusak Ozon?

Panel ilmiah yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada awal tahun 2023 melaporkan bahwa lapisan ozon sedang menuju pemulihan berkat upaya keras selama puluhan tahun untuk menghilangkan bahan kimia perusak ozon. Pemulihan lapisan ozon diantisipasi akan mencapai ukuran tahun 1980 (tahun di mana lubang ozon pertama kali diakui secara resmi) pada tahun 2066 di Antartika, 2045 di Kutub Utara, dan 2040 di wilayah lainnya.

Pentingnya pemulihan lapisan ozon adalah untuk melindungi manusia dari bahaya radiasi UV yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker kulit dan kerusakan mata, serta mengganggu ekosistem alamiah yang dapat berdampak pada tanaman, ekosistem perairan, hewan, dan lingkungan secara keseluruhan. Dengan fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon pertama di Asia Tenggara, SIG telah berkontribusi secara signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan pelestarian lapisan ozon bagi generasi masa depan.