Ekspansi Bisnis: Privy Jadi Contoh Sukses Kerjasama Indonesia-Australia

Privy merupakan perusahaan rintisan yang berfokus pada layanan identitas dan tanda tangan digital, telah meresmikan kantor cabangnya di Sydney, Australia, pada awal Juli 2023. Langkah ini menandai upaya Privy untuk berekspansi bisnisnya di Australia dan menjadi pemain global dalam industri identitas digital. Pada kunjungan terbaru, Privy menerima delegasi dari Pemerintah Australia, yang dipimpin oleh Menteri Industri dan Sains Australia, The Hon Ed Husic MP. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memahami lebih dalam tentang layanan identitas dan tanda tangan digital, sistem keamanan informasi, dan manajemen tim di Privy.

Pada tanggal 7 September 2023, Privy menyambut delegasi dari The Australian Trade and Investment Commission (Austrade) di Kawasan Cibis Park, Jakarta. Delegasi ini dipimpin oleh Xavier Simonet, CEO Austrade, bersama dengan sejumlah pejabat senior Austrade lainnya. Pertemuan ini membahas investasi dan rencana ekspansi bisnis Privy di Australia.

Xavier Simonet, CEO Austrade, mengatakan, “Pembukaan kantor Privy di Sydney adalah contoh yang baik dari kolaborasi investasi antara Pemerintah Australia dan Indonesia. Kami sangat mendukung upaya investasi dan ekspansi bisnis Privy serta berkomitmen untuk memperkuat hubungan bisnis antara kedua negara.”

Pertemuan ini juga bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam rangka KTT ASEAN. Mereka membahas Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga tahun 2040, yang menyoroti pentingnya peningkatan investasi dua arah antara Australia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Kehadiran delegasi Austrade di kantor Privy diharapkan akan memperkuat bisnis dan perdagangan yang menggunakan identitas digital serta tanda tangan elektronik yang bersertifikasi dari Indonesia di Australia. Ini akan memfasilitasi ekspansi bisnis Privy dan memperkuat layanan mereka di pasar Australia.

Xavier Simonet juga menekankan bahwa Austrade telah memberikan dukungan kepada perusahaan teknologi unicorn Indonesia lainnya untuk membuka kantor di Australia. Hal ini memberikan sinyal positif bagi pengembangan sektor teknologi Australia-Indonesia di masa depan.

CEO Privy, Marshall Pribadi dan CIO Privy, Krishna Chandra juga turut hadir dalam pertemuan ini. Krishna Chandra mengungkapkan, “Privy sangat antusias tentang kerjasama yang dibangun dengan Austrade untuk memperluas jangkauan pasar, baik melalui kerja sama dengan perusahaan Australia maupun perusahaan lokal, guna meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia.”

Privy, sebagai perusahaan rintisan penyedia layanan identitas dan tanda tangan digital, telah mendapat dukungan positif dari Pemerintah Australia sebagai salah satu manifestasi dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA). Ekspansi Privy ke Australia mencerminkan dorongan untuk menghadirkan solusi identitas digital yang inovatif di pasar global.

Melalui langkah-langkah ini, Privy berkomitmen untuk terus memperluas bisnisnya di bidang identitas digital, membantu memfasilitasi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia, serta berperan dalam pengembangan industri teknologi di kedua negara.