Pertamina International Shipping dan Petronas Suntik Investasi Rp 500 Miliar ke Bisnis Kapal

PT Pertamina International Shipping (PIS) dan anak usahanya, PIS Asia Pacific (PIS AP), telah mengukuhkan kerja sama bisnis penting dengan salah satu anak perusahaan Petronas, yakni PETCO Trading Labuan Company Ltd. (PTLCL). Kerja sama ini mencapai nilai sebesar US$32,8 juta atau sekitar Rp500,85 miliar dengan kurs Rp15.270/dolar AS.

Penandatanganan perjanjian ini sebenarnya telah berlangsung pada bulan Agustus lalu. Acara tersebut disaksikan oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Managing Director PIS AP Muhamad Resa, Ketua Logistik dan Sewaan PTLCL M Radzi B Ramli, Direktur Operasi Pertamina International Shipping Brilian Perdana, Direktur Niaga PIS Arief Sukmara, Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, dan CEO PTLCL Shamsul Bahari Salleh.

Perjanjian yang ditandatangani merupakan kerja sama sewa kapal secara time charter, di mana PTLCL akan menyewa 2 kapal milik PIS, yaitu kapal MT Sanggau dan MT Gunung Geulis, untuk periode kontrak antara 175 hari hingga satu tahun.

Direktur Operasi PIS Brilian Perdana menyatakan, “Kerja sama ini menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan konsumen terhadap Pertamina International Shipping. Ini akan menjadi modal bagi kami untuk terus mengembangkan pasar internasional dan mencapai misi perusahaan kami untuk menjadi perusahaan pengiriman dan logistik maritim terkemuka di Asia.”

Perjanjian ini juga memperkuat kerja sama yang sudah terjalin antara PIS dan PTLCL sejak tahun 2021, melalui berbagai skema sewa kapal, baik dengan skema time charter maupun sewaan spot. Sebelumnya, PIS dan PTLCL telah berkontrak untuk persewaan kapal MT Papandayan dengan skema sewaan spot.

Dengan demikian, total nilai kontrak kerja sama antara Pertamina International Shipping dan PTLCL dari tahun 2021 hingga 2023 mencapai US$44,5 juta atau sekitar Rp679,51 miliar. Kerja sama ini mencerminkan komitmen kedua perusahaan untuk terus memperluas jangkauan bisnis mereka dalam industri pengiriman dan logistik maritim di kawasan Asia.