Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka peluang penyesuaian kebijakan ekspor batu bara seiring rencana peningkatan kewajiban pasokan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
Pemerintah menilai, kebutuhan energi nasional harus menjadi prioritas utama di tengah fluktuasi pasar global.
Bahlil menjelaskan, revisi terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sedang disiapkan untuk memungkinkan kenaikan porsi DMO dari batas saat ini, yakni 25 persen, menjadi lebih tinggi. Kebijakan ini akan diberlakukan bagi seluruh perusahaan pemegang IUP dan IUPK operasi produksi batu bara.
“Kepentingan negara di atas segala-galanya. DMO ke depan mungkin bukan lagi 25 persen, bisa lebih dari itu,” ujar Bahlil dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (11/11/25).
Ekspor Batu Bara Dievaluasi, Pemerintah Utamakan Pasokan Dalam Negeri
Ia juga menyoroti masih adanya pelaku usaha yang belum patuh terhadap ketentuan DMO. Pemerintah, lanjutnya, tidak akan mentoleransi praktik penyimpangan dalam penyaluran pasokan batu bara untuk kebutuhan BUMN ketenagalistrikan, industri pupuk, dan sektor energi strategis lainnya.
Aturan terbaru mengenai DMO batu bara akan tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2025 yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2025 tentang Minerba. Bahlil menegaskan, langkah ini tidak bermaksud menghambat ekspor, tetapi untuk menjaga ketahanan energi nasional agar tetap stabil.
Selain itu, revisi kebijakan diharapkan dapat mendorong pemerataan distribusi batu bara di dalam negeri serta meningkatkan efisiensi sektor energi nasional.
Rencana pemerintah untuk menaikkan porsi DMO berpotensi mengurangi ekspor batu bara, namun kebijakan ini dinilai penting untuk menjaga pasokan energi nasional. Dengan regulasi baru dan pengawasan ketat, pemerintah berharap kebijakan ini dapat memperkuat kemandirian energi Indonesia tanpa mengorbankan stabilitas industri pertambangan.
Demikian informasi seputar kebijakan ekspor batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.