Home ยป Survei Migas di Pulau Kangean: Ada Penolakan Keras dari Warga Lokal, Kenapa?

Survei Migas di Pulau Kangean: Ada Penolakan Keras dari Warga Lokal, Kenapa?

Rencana survei seismik 3D untuk mencari cadangan minyak dan gas di Pulau Kangean, Sumenep, Madura, mendapat penolakan keras dari masyarakat setempat. Pada Senin (16/07/25), ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kecamatan Arjasa, menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai dampak lingkungan dan sosial dari proyek yang direncanakan oleh Kangean Energy Industry Ltd (KEI) terkait survei migas di Pulau Kangean.

Survei Migas di Pulau Kangean: Warga Menuntut Pembatalan Proyek

Proyek survei migas di Pulau Kangean bertujuan untuk menggali potensi minyak dan gas. Namun, warga menuntut agar rencana tersebut dibatalkan karena mereka merasa tidak ada manfaat nyata bagi mereka. Koordinator Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB), Hasan Basri menyatakan bahwa kehadiran KEI selama lebih dari tiga dekade tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

“Selama ini, hanya para pemilik modal yang meraup keuntungan, sementara kami tidak merasakan kesejahteraan,” ujar Hasan.

Penolakan ini juga mencuat karena adanya dampak negatif yang sudah dirasakan masyarakat di Pulau Pagerungan, tempat KEI beroperasi. Meskipun produksi migas di wilayah tersebut sudah berlangsung sejak 1994, masalah mendasar seperti pasokan listrik yang tidak stabil masih menghantui warga.

Penolakan terhadap survei migas juga datang dari aktivis lingkungan. Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati Romica, mengingatkan bahwa survei seismik dapat menimbulkan kerusakan ekosistem laut yang parah, seperti kebocoran pipa dan tumpahan minyak.

Ia mencontohkan peristiwa tumpahan minyak di Karawang yang mengakibatkan kerusakan terumbu karang dan hilangnya ikan di perairan tersebut.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Styawan menambahkan bahwa kejadian serupa di Selat Madura pada 2010 menyebabkan penurunan hasil tangkapan nelayan. Jika hal itu terjadi di Kangean, dampaknya bisa jauh lebih besar dan merugikan nelayan kecil.

Penolakan terhadap survei migas di Pulau Kangean menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan proyek besar yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Pemerintah dan perusahaan perlu melibatkan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, termasuk konsultasi publik dan diskusi tentang dampak lingkungan. Pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk menjamin kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekosistem laut yang ada.

Demikian informasi seputar konflik survei migas di Pulau Kangean. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Grupieluv.Com.