Indonesia Akan Mengangkat Asia Tenggara Menjadi Pusat Ekonomi Dunia dalam KTT ASEAN ke-42

ASEAN bakal jadi tumpuan produsen kendaraan listrik dan baterainya? Indonesia mengepalai ASEAN pada tahun ini dan Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyatakan akan mengangkat isu pembentukan Asia Tenggara menjadi pusat ekonomi dunia dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai Ketua ASEAN, Jokowi menyoroti potensi besar ASEAN karena jumlah penduduknya yang cukup banyak dan pertumbuhan ekonominya yang pesat dalam beberapa waktu terakhir.

Presiden Jokowi menyatakan banyak sekali barang-barang produksi di dunia yang dihasilkan negara-negara di Asia Tenggara, sehingga Indonesia akan banyak mendorong negara-negara Asia Tenggara untuk bersatu menjadi pusat produksi, utamanya dalam produksi kendaraan listrik dan baterainya. Kekuatan ini diharapkan dapat disatukan untuk membuat kawasan ini menjadi pusat produksi dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pembahasan Asia Tenggara sebagai ekosistem kendaraan listrik akan menjadi salah satu topik utama dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo. Ada dua negara dengan porsi produksi otomotif besar di ASEAN, yaitu Indonesia dan Thailand, dan keduanya saat ini mulai mengalihkan produksi otomotif menjadi kendaraan listrik.

Indonesia memiliki nilai tambah yang besar karena memiliki bahan baku baterai listrik dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, ekosistem kendaraan listrik harus dibangun di ASEAN, dan Indonesia akan berperan dalam membangun ekosistem ini. Filipina juga menjadi salah satu negara yang memiliki bahan baku yang dapat dimanfaatkan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia dan menjadi epicentrum of growth. Konsentrasi di masa depan akan difokuskan pada ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, dan Indonesia akan berperan penting dalam mendorong ASEAN menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterainya.